Pelaut tua itu memandang cakrawala dan melihat langit hitam yang menandakan akan datangnya badai. Saat laut mulai berombak, dengan tenang sang pelaut tua menurunkan jangkar perahunya lalu turun menutup palka perahunya rapat-rapat dan pergi tidur malam itu.
Pelaut tua itu tahu badai besar akan datang, tapi ia percaya pada kekuatan jangkarnya. Dan ia yakin perahunya akan tetap ada di sana sampai pagi nanti.
Gambaran Pengharapan
Seperti pelaut tua itu, kita memiliki "jangkar" dalam hidup kita yang membuat kita tetap tegak berdiri menghadapi badai kehidupan. "Jangkar" itu kita sebut pengharapan. Dalam terminologi Firman Tuhan, pengharapan berhubungan erat dengan iman.
Penulis kitab Ibrani mengatakan, iman adalah "bukti dari segala sesuatu yang kita harapkan' (Ibrani 11:1). Pengharapanlah yang akan mengarahkan fokus dan energi kita.
Bagi orang Kristen, pengharapan adalah pengetahuan yang mengubahkan hidup kita agar menjadi lebih baik sebagaimana kita percaya akan janji-Nya (Roma 8:28). Hal ini menunjukkan apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, rancangan Allah bagi hidup kita "mendatangkan kebaikan dan bukan kecelakaan, untuk memberikan masa depan yang penuh harapan" (Yeremia 29:11).
Arti Dari Pengharapan
Alkitab penuh dengan kisah manusia yang berharap pada janji Tuhan. Abraham menjadi contoh konkrit bagi setiap kita orang percaya.
Saat Abraham berumur 75 tahun, Tuhan berjanji akan memberkati Abraham dan membuat keturunannya sebanyak bintang di langit. Abraham mendengar firman ini dan mempercayai Tuhan sepenuhnya (Kejadian 15:6).
Di balik kepercayaan Abraham ini, Ibrani 6:15 menjelaskan bahwa Abraham harus menanti selama 25 tahun sampai ia melihat penggenapan dari apa yang ia harapkan. Dan selama jangka waktu itu Abraham tetap percaya kepada Tuhan, Sumber Pengharapan itu, sampai ia melihat janji itu menjadi nyata.
Anda dapat melihat bahwa pengharapan yang dimiliki Abraham bukan karena kemampuannya sendiri, namun telah berakar dalam keyakinannya akan Tuhan yang tak berubah dan janji-Nya yang bernilai kekal.
Penulis kitab Ibrani menjelaskan Tuhan juga menginginkan agar kita dikuatkan melalui karakter Abraham dan pengharapannya di dalam Dia (Ibrani 1:16-18). Pada kenyataannya, kitab Injil menjelaskan pengharapan ini sebagai "... jangkar/sauh bagi jiwa, sebuah pengharapan yang pasti dan dengan setia akan digenapi" (Ibrani 6:19a).
Hilangnya Pengharapan
Apa yang dapat menyebabkan harapan kita hilang? Biasanya hal ini disebabkan karena kita berharap pada hal yang salah. Sangat mudah bagi kita untuk berharap pada hal yang salah. Sangat mudah untuk menempatkan pengharapan kita pada hal-hal yang bersifat materi - apa yang dapat kita lihat, kita pegang dan rasakan. Segala hal ini dapat kita kontrol. Namun Tuhan berkata bahwa kerajaan-Nya tidak berasal dari dunia ini (Yohanes 18:36). Pada kenyataannya, segala hal di dunia ini tidak menyediakan dasar yang kuat bagi hidup kita (Kolose 2:8).
Hanya jika kita melihat kepada dasar kehidupan yang teguh - Yesus Kristus - kita akan menemukan pengharapan yang dapat menjadi jangkar/sauh bagi jiwa kita. Semua ini bermula dari hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Jika Anda belum "dilahirkan kembali", pengharapan yang Anda miliki bisa salah tempat. Jika Anda kehilangan pengharapan saat ini, pertimbangkanlah di mana pengharapan utama Anda sebenarnya sedang dilandaskan. Jika bukan di dalam Yesus, datanglah pada-Nya untuk menemukan pengharapan baru bagi hidup Anda.
Yesus menawarkan pengharapan-Nya secara cuma-cuma kepada setiap orang yang dengan rela datang pada-Nya, mengakui segala dosa mereka dan percaya pada keselamatan-Nya untuk hidup yang kekal. "Aku adalah kebangkitan dan hidup," Yesus berkata, "barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya" (Yohanes 11:25-26a).
Membangun Dasar Pengharapan
Meskipun Anda telah mengenal Yesus sebagai Juru Selamat, Anda masih tetap dapat kehilangan pengharapan. Dari kitab Amsal kita belajar, "harapan yang tertunda menyedihkan hati" (Amsal 13:12). Saat harapan kita tertunda, kita dapat dikalahkan dengan rasa putus asa yang mendalam.
Jadi, bagaimana Abraham dapat melaluinya? Bagaimana dia dapat tetap berharap selama dua dekade lebih? Lihatlah pada hubungan Abraham dengan Tuhan. Abraham adalah sahabat-Nya Tuhan (2 Hakim-Hakim 20:7), Abraham juga hamba Tuhan (Kejadian 26:24) dan Abraham taat sepenuhnya kepada Tuhan (Kejadian 22).
Anda pun dapat melakukan hal yang sama. Berikut ini adalah empat langkah praktis yang dapat Anda ambil untuk membangun dasar pengharapan Anda yang dapat Anda bawa dalam menghadapi badai kehidupan :
Apakah Anda kehilangan pengharapan? Anda akan mendapatkan kembali harapan yang hilang dengan pertolongan Yesus. Saat ini, berbaliklah kepada Sumber Pengharapan itu dan tenanglah di dalam Dia.
FirmanTuhan Mengenai Pengharapan
Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir (Ibrani 6:19).
Ayat Untuk Dipelajari
Ibrani 6:10-19, Roma 5:1-11 - Janji Tuhan yang berharga akan pengharapan.Yakobus 13:13-16 - Tekun berharap dalam pencobaan.Mazmur 33:13-22 - Pengharapan yang benar dan yang salah.Mazmur 25:1-11 - Sumber pengharapan yang menguatkan. Sumber : cbn.com